Selasa, 15 Mei 2012

sistem rem

Para pemilik kendaraan sepeda motor umumnya, lebih banyak memperhatikan penggatian oli, masalah busi, platina, karburator dan komponen lainnya yang berkaitan dengan tenaga mesin, sementara sistem rem sering kali terabaikan, padahal kemanan pengendara sangat tergantung pada sistem ini.
Kerusakan atau gangguan pada kendaraan umumnya, terjadi karena kita tidak memperhatikan hal-hal yang sepele seperti rem yang sebenarnya memerlukan perawatan yang teliti dan teratur, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Pada sistem rem apa bila kita tidak mengenal gejala-gejala pada rem yang bekerja tidak normal, dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup parah bahkan dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.
Rem dirancang untuk mengurangan kecepatan dan memperlambat serta menghentikan jalannya kendaraan. Pada peralatan ini merupakan bagian yang sangat penting pada kendaraan yang berfungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin mengendaraan yang aman.
Menurut para ahli kendaraan khususnya sepeda motor, rem merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan berkendaraan.
Kondisi rem yang baik memungkinkan pengendara dapat berhenti ditempat manapun dan dalam berbagai kondisi dengan baik. Dengan begitu kondisi rem harus diperhatikan sungguh-sungguh, sehingga kendaraan selalu berada dalam keadaan yang baik.
Untuk menjaga agar kondisi rem tetap dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan atau perbaikan secara berkala, dalam modul ini di harapkan dapat menuntun dalam pekerjaan perawatan dan perbaikan rem kendaraan. Dan juga diharapkan dapat membantu siswa SLTPLB Program rekayasa, paket ketrampilan. Otomotif untuk belajr bagaimana cara memelihara dan memperbaiki sendiri sistem rem sepeda motor.

SISTEM REM SEPEDA MOTOR


A.Mengapa rem Diperlukan ?

Sekali kendaraan mulai berjalan, maka kelajuan kendaraan akan tetap ada sekalipun mesin telah dimatikan atau pemindah daya yang menggerakkan roda telah dibebaskan oleh kopling, tetapi dengan cara ini pengereman sepeda motor belum terpenuhi. Untuk itu maka kendaraan sepeda motor dilengkapi sistem rem yang berfungsi untuk mengurangi laju kecepatan sepeda motor saat berjalan.
Sistem rem yang diperlukan pada kendaraan baik sepeda motor maupun mobil adalah sistem rem yang memiliki kriteria sebagai berikut :
  • Dapat bekerja dengan baik.
  • Dapat dipercaya.
  • Mempunyai daya tekan yang cukup.
  • Mudah diperiksa dan distel.

B.Prinsip Rem

Prinsip kerja rem adalah berlawanan dengan prinsip kerja mesin “ Mengubah energi panas menjadi energi gerak (kinetik) untuk menggerakkan kendaraan “sedangkan pada perinsip kerja rem berlaku sebaliknya yaitu : “Mengubah energi gerak (kinetik) menjadi energi panas untuk menghentikan laju kendaraan “(lihat gambar I).
Rem bekerja disebabkan adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak tukar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek yaitu :
  1. Kanvas rem dengan tromol pada sistem rem tromol (drum brake), gesekan antara tromol dan kanvas rem akan dipengaruhi oleh temperatur kanvas itu sendiri, biasanya gesekan akan berkurang dan gaya pengereman menjadi menurun ketika tromol dan kanvas menjadi panas.
  2. Pad dengan cakram pada sistem rem cakram (disc brake), karena bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya dapat disalurkan secepatnya sehingga fungsi rem tetap stabil dalam berbagai kondisi.





Fa 800





200 N
G



Gambar 1. Prinsip Pengereman


C.Fungsi Rem

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa rem merupakan bagian penting dari sebuah kendaraan baik sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap kendaraan selalu dilengkapi dengan sistem rem.
Rem dalam kendaraan memiliki fungsi :
  1. Untuk mengurangi atau memperlambat laju kendaraan.
  2. Menghentikan kendaraan.
  3. Sebagai alat keselamatan dan menjamin keamanan bagi pengendaranya.
Mengingat rem demikian penting peranannya dan selau berhubungan dengan keselamatn pengendara dan orang lain, maka tidak berlebihan kiranya jika kondisi rem selalu diperhatikan, dirawat, serta mendapat pemeliharaan yang baik.

D.Tipe dan Jenis rem

Berdasarkan jenisnya rem pada setiap motor dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
  1. Rem Tromol (Drum Brake)
Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda.
Tenaga yang dihasilkan dalam pengereman ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangnya sepatu rem, sehingga usaha pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang kecil.
  1. Komponen Rem Tromol.
Komponen rem tromol terdiri dariu :
  • Tromol rem yang rat-rata memiliki diameter antara 127-128 mm dan memiliki permukaan yang halus sebagai permukaan gesek dengan sepatu rem, tromol juga berfungsi sebagai penyangga roda dan pada bagian luarnya terdapat lubang untuk pemasangan jari-jari.
  • Sepatu rem (brake shoe) sebanyak dua buah dan permukaan yang bergesekan dengan sisi dalam tromol terbuat dari bahan campuran asbes (berbahaya terhadap pernafasan)













Gambar 2. Komponen Rem Tromol
b. Cara kerja Rem tromol
Rem tromol memiliki cara kerja sebagai berikut :
  • Apabila rem tidak bekerja, mak sepatu rem akan tertarik oleh pegas sehingga sepatu rem tidak bergesekan dengan sisi dalam tromol.
  • Saat rem bekerja karena pergerakan pedal rem maka cam (bubungan) menekan sepatu rem ke arah luar dan terjadilah pengereman. (lihat gambar 3)











Gambar 3. Cara Kerja Rem Tromol

  1. Rem cakram (Disc Brake)
Rem cakram pada awalnya digunakan pada roda bagian depan, tetapi belakangan ini banyak digunakan untuk rem roda bagian belakang.
Kekuatan pengereman diperoleh dari kekuatan mencengkeramnya pad pada piringan (cakram).
  1. Komponen rem Cakram.
Komponen rem cakram terdiri dari :
  • Dua buah pad yang berfungsi menjepit cakram.
  • Piringan (disk).
  • Master silinder.
  • Tabung oli rem.
  • Selang rem.












Gambar 4. Prinsip kerja Rem cakram

  1. Cara kerja Rem Cakram
Rem cakram memiliki cara kerja sebagai berikut.
Apabila handel rem tangan ditarik. Maka minyak rem yang ada didalam silinder master akan terdorong keluar menuju kaliper melalui pipa atau selang rem, akibatnya minyak rem mengadakan penekanan terhadap piston yang terdapat pada kaliper sehingga sepatu rem (pad rem) tertekan mencengkram piringan dan terjadilah pengereman (lihat gambar 5).










Gambar 5 Konstruksi dan cara kerja rem cakram

IDENTIFIKASI KERUSAKAN

SISTEM REM SEPEDA MOTOR

  1. Gangguan pada sistem rem
Kondisi rem seperti juga peralatan lainnya, juga akan mengalami kerusakan secara perlahan-lahan. Pada waktu rem masih baru atau sepeda motor masih baru, untuk menghentikan kendaraan pada suatu kecepatan misalnya, dibutuhkan jarak pengereman sejauh 10 meter sebelum sepeda motor tersebut dipakai untuk beberapa waktu lamanya (misalnya 6 bulan) jarak pengereman akan bertambah menjadi 12-13 meter. Hal ini dapat terjadi karena kondisi rem menjadi kurang baik sebagai akibat rem semakin tidak efektif seiring dengan jarak tempuh / waktu pemakaian kendaraan
Kerusakan pada sistem rem dapat diidentifikasi sejak awal dengan memperhatikan gejala-gejalanya, untuk mempermudah mengetahui kerusakan pada sistem rem sepeda motor secara umum perhatikanlah tabel berikut ini!
Tabel 1
Tabel Analisis kerusakan Sistem Rem Sepeda Motor
GEJALA/GANGGUAN
KEMUNGKINAN PENYEBAB
CARA
PERBAIKAN
Kerja rem kurang baik
  1. Sepatu rem aus.
  2. Permukaan kontak sepatu rem aus.
  3. Cam rem aus.
Ganti
Perbaiki atau ganti
Ganti
Rem kurang pakem
  1. Kanvas rem aus, sudah terlalu tipis.
  2. Kanvas rem kotor (ada benda lain yang menempel) atau basah.
  3. Gerigi lengan rem tidak tepat pemasangannya.
  4. Cam rem aus.
  5. Kabel rem depan rusak.
  6. Poros pedal rem terlalu longgar.
  7. Sepatu rem hanya menekan sebagian saja.
  8. Ada lumpur atau air di dalam tromol rem.
  9. Ada minyak rem atau gemuk pada kanvas rem
Ganti
Bersihkan

Stel kembali

Ganti
Ganti
Perbaiki atau ganti

Perbaiki atau ganti

Bersihkan

Bersihkan
Suara rem berdenyit
  1. Sepatu rem aus.
  2. Ada benda asing menempel pada kanvas rem
  3. Permukaan bagian dalam tromol kasar
  4. Bos rem panel aus
Ganti
Bersihkan

Perbaiki atau ganti

Ganti
Pedal rem diinjak tidak terdapat tahan sedangkan kendaraan tetap meluncur terus dan tidak berhenti
  1. Pada tromol terdapat air
  2. Pada sepatu rem terdapat air
  3. Pada tromol rem atau sepatu rem terdapat minyka bantalan peluru karena sealnya telah rusak atau pemasangannya terbalik
  4. Jarak sepatu rem dengan tromol rem terlalu jauh dikarenakan plat tekannya terlalu tipis
  5. Penyetelan rem kurang sempurna
Bersihkan dan perbaikai
Bersihkan dan perbaikai
Bersihkan dan perbaikai


Ganti atau perbaiki



Stel kembali

Pedal rem diinjak kendaraan dapat berhenti, tetapi setelah pedal rem dilepas dari injakan kendaraan berjalan berat dan berbunyi
  1. Pegas sepatu rem terlepas atau patah
  2. Baut jangkat penuh kotoran atau berkarat
Perbaikai dan ganti

Bersihkan atau ganti



Aksi dari tangki rem atau pedal sangat lunak dan efek pengereman sedikit sekali (pada rem cakram atau disk brake)
  1. Rem tidak distel dengan benar
  2. Ada kebocoran atau kekurangan minyak rem
  3. Terdapat udara pada sistem rem
  4. Selang rem rusak
  5. Silinder master bocor
Perbaiki

Perbaiki dan tambah sesuai standar
Perbaiki atau bleeding

Ganti atau perbaiki
Ganti atau perbaiki.


Pedal rem diinjak kendaraan dapat berhenti, tetapi setelah pedal rem dilepas dari injakan kendaraan berjalan berat dan berbunyi
  1. Pegas sepatu rem terlepas atau patah
  2. Baut jangkat penuh kotoran atau berkarat
Perbaikai dan ganti

Bersihkan atau ganti



Aksi dari tangki rem atau pedal sangat lunak dan efek pengereman sedikit sekali (pada rem cakram atau disk brake
  1. Rem tidak distel dengan benar
  2. Ada kebocoran atau kekurangan minyak rem
  3. Terdapat udara pada sistem rem
  4. Selang rem rusak
  5. Silinder master bocor
Perbaiki

Perbaiki dan tambah sesuai standar
Perbaiki atau bleeding

Ganti atau perbaiki
Ganti atau perbaiki.


Dengan menggunakan tabel tersebut diatas, kita dapat melakukan pemeriksaan awal sebelum melakukan perbaikan atau penggantian komponen rem.
  1. Identifikasi kerusakan pada Rem Tromol (Drum brake)

Berdasarkan analisis kerusakan secara umum yang telah dibahas pada penjelasan sebelumnya, identifikasi kerusakan pada sistem rem tromol dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Apabila clearence diantara kanvas rem dengan tromol berlebihan.
Celah antara kanvas rem dengan tromol akan bertambah dengan bertambahnya keausan kanvas rem. Bila sudut antara lengan cam dari rem dan batang rem (kabel rem) terbentuk sidut lebih dari 90˚ maka efek pengereman menjadi kurang baik dan pemakaian lebih lanjut, apabila tidak diperbaiki dapat mengakibatkan roda menjadi macet dan mengakibatkan kecelakaan.
Bila sudutnya melebihi 90˚ bongkarlah rem dan periksa kondisi kanva rem bila telah aus gantilah dengan yang baru (lihat gambar 6 dan 7)












Gambar 6 Memeriksa sudut antara lengan cam dan kabel rem



2. Cek kondisi kanvas rem
Untuk mengecek kondisi kanvas rem dapat dilihat dari indikator keausan kanvas rem yang terdapat pada panel rem (lihat gambar 7)













Gambar 7. Indikator keausan kanvas rem

3. Apabila gerak bebas tuas rem atau pedal berlebihan ?
Gerak bebas (free play) tangkai rem atau pedal disebabkan penyetelan yang salah atau karena keausan.
Untuk memeriksanya pertama-tama pastikan tangkai rem atau pedal rem mempunyai gerak bebas yang sesuai dengan spesifikasi. Pengukuran gerak bebas ditentukan pada kedudukan seperti terlihat pada gambar 8 dan 9 Bila gerak bebasnya berlebihan maka kanvas rem atau tromol telah aus. Untuk memastikan keausan tersebut rem harus dibongkar










Gambar 8. Memeriksa gerak bebas tuas rem













Gambar 9 mengecek ngerak bebas pedal rem


  1. Identifikasi kerusakan pada Rem Cakram
Untuk melakukan identifikasi pada rem cakram (disc brake). Diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Apakah permukaan minyak sudah benar ?
Untuk memeriksanya dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Lepaskan tutup penampung minyak (master silinder), dan minyak rem dapat diperiksa melalui jendela pemeriksa. Permukaan minyak tersebut harus diantara garis atas dan garis bawah yang tertera pada penampung minyak rem atau pada jendela pemeriksa.
  2. Masukkan jari ke dalam tabung minyak rem, bila warnanya hitam atau terlihat kotoran-kotoran sehingga terasa pada ujung jari, maka gantilah minyak rem. Jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah melaksanakan langkah ini (lihat gambar 10 )














Gambar 10 Mengecek tinggi permukaan minyak rem




PERHATIAN
Perhatikan hal-hal berikut bila mengganti minyak rem
  1. Dilarang mengganti dengan minyak rem bekas
  2. Jangan memakai minyak rem yang telah lama terbuka
  3. Jangan menambah minyak rem dengan merk yang berlainan
  4. Jangan melepas tutup penampung minyak rem karena minyak tersebut akan rusak kena oksidasi/menyerap uap air
  5. Hindari penggantian minyak rem sewaktu hujan atau angin
  6. Minyak rem merusak permukaan cat, karena hapuslah segera tetesan minyak rem dengan air dan keringkan
  7. Pastikan untuk mengeluarkan gelembung udara (bleeding) pada sistem rem, setelah minyak rem diganti

  1. Apakah sambungan pada pipa rem bocor?
Untuk memeriksa pertama-tama periksalah kebocoran minyak erm pada sambungan-sambungan pipa. Biasanya kebocoran terjadi karena sambungan pipa karet (flexible hose) yang telah tua atau telah mengembang atau karena sambungan yang longgar.
Bila setelah pengencangan kembali sabungan tidak memperbaiki kebocoran maka pipa tersebut rusak dan harus diganti (lihat gambar 11)









Gambar 11 memeriksa kebocoramn saluran rem

  1. Apakah master slinder bocor?
Pemeriksaan kebocoran pada master silinder dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Periksalah tutup master silinder dan sambungan pipa rem dari kebocoran. Bila tutp tersebut bocor, periksalah apakah ulir tutup tersebut longgar.
  2. Buka tutup master silinder dan periksalah seal karet apakah cacat. Bila cacat seal karet tersebut harus diganti.
Bila mengeraskan tutup, hati-hatilah agar seal tidak tertekuk.
  1. Periksa sambungan pipa rem dari master silinder ke silinder roda (Caliper) apakah ada kebocoran atau tidak.
4. Apakah caliper bocor?
Apabila terjadi kerusakan atau cacat pada caliper piston seal akan mengakibatkan kebocoran minyak rem. Bila kebocoran ditemukan sekeliling piston tersebut maka harus dibongkar dan diperbaiki,
Untuk pemeriksaan dan perbaikan lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Periksalah baut pengeluaran udara (bleed valve) apakah longgar sehingga menyebabkan kebocoran.
  2. Periksalah kelonggaran sambungan antara pipa rem dan caliper kencangkan kembali bila longgar, bila masih bocor maka gantilah ring perapatnya dan kencangkanlah sekali lagi.











Gambar 12 Konstruksi Rem cakram

5. Apakah ada udara dalam sistem rem?
Udara didalam sistem rem membuat aksi pedal atau tangkai rem empuk atau seperti spon. Bila terjadi kebocoran pada sistem rem, maka udara dianggap masuk ke dalam sistem rem. Untuk memerisa udara dalam sistem rem, cobalah mengeluarkan udara dan sistem pipa rem sehingga kita dapat mengetahui apakah ada udara atau tidak dalam sistem rem.
6. Handle rem terasa lemah
  1. Ada udara palsu di dalam sistem hidrolik
  2. Ada kebocoran pada sistem hidrolik
  3. Seal piston caliper bocor
  4. Kanvas rem aus
  5. Caliper tidak bergeser dengan baik
  6. Tinggi permukaan minyak terlalu rendah
  7. Saluran minyak rem tersumbat
  8. Handle rem bengkok
7. Handle rem terasa keras
  1. Sistem rem tersumbat/tertahan
  2. Piston caliper menyangkut/aus
  3. Caliper tidak bergeser dengan baik
  4. Saluran minyak rem tersumbat/tertahan
  5. Handle rem bengkok
  1. Rem menyangkut/macet
  1. Kanvas rem/cakram rem kotor
  2. Roda tidak terpasang dengan tepat
  3. Kanvas rem/cakram rem aus
  4. Cakram oleng
  5. Caliper tidak bergeser dengan baik

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN SISTEM REM

SEPEDA MOTOR


A. Perawatan dan pemeliharaan Rem
Perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor memerlukan kecermatan dan ketelitian, mengingat rem demikian penting perannya dan selalu berhubungan dengan soal keselamatan pengendara dan orang lain, sehingga bukanlah hal yang berlebihan apabila setiap pengendara sepeda motor mampu melakukan perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor, sehingga gangguan sekecil apapun dapat segera diperbaiki.
Ada dua jenis rem yang digunakan, yaitu rem tromol (drum brake) dan rem cakram (dics brake), lebih lengkapnya dijelaskan dalam uraian berikut:
1. Perawatan dan pemeliharaan rem tromol.
Tindakan perawatan serta pemeliharaan rem tromol (drum brake) dapat dilakukan dengan cara atau langkah sebagai berikut:
  1. Mengusahakan keadaan tromol rem bersih dari kotoranm debu atau lumpur, karena adanya kotoran tersebut akan membuat licin tekanan kanvas dan pendinginan sekitar tromol menjadi berkurang, selama temperatur masih tinggi, maka kemampuan rem akan berkurang walaupun telah dibebankan tekanan yang cukup.
  2. Menggunakan kanvas rem dengan kulitas yang baik, tidak cepat aus. Kanvas rem yang berkurang tipis kerjanya sudah kurang dan harus segera diganti yang baru.
  3. Menyetel unit rem sesuai anjuran atau buku petunjuk.
  4. Selalu memeriksa unit-unit rem, seperti kabel dan kawat penarik, karena setelah dipakai cukup lama akan terjadi keausan, sehingga kanvas terasa menjadi tipis.


Kanvas Rem









Gambar 13. Kanvas rem
2. Perawatan dan pemeliharaan rem cakram
Sepeda motor yang menggunakan sistem rem cakram (disc brake) tetap harus mendapat perawatan dan pemeliharaan agar tetap dapat bekerja maksimal dan memuaskan. Untuk perawatan rem cakram dapat dilakukan dengan cara atau langkah sebagai berikut:
  1. Mengusahakan keadaan piringan disc brake bersih dari berbagai kotoran (debu, lumpur dan sebagainya)
  2. Memeriksa permukaan minyak rem dan kondisi minyka rem, apabila perlu menambah atau mengganti minyak rem gunakanlah minyka rem dengan tipe dengan jenis yang sama, dan tidak menimbulkan kerusakan pada pipa. Tidak merusak karet-karet dan tidak mudah menguap.
  3. Menggunakan pad rem yang berkualitas
  4. Periksa bagian piringan dari goresan, untuk menghilangkan goresan yang kecil gunakan kertas amplas gosok dengan dengan perlahan-lahan dengan merata
  5. Periksa apakah ada kebocoran pada selang atau komponen rem lainnya.
  6. Jangan membongkar komponen selama tidak perlu benar, karena membongkar satu bagian dari sistem rem cakram dibuka maka seluruh sistem harus dibongkar.
  7. Jangan menggunakan cairan pelarut, dalam membersihkan bagian dalam sebab cairan pelarut akan menyebabkan oli sil mengembang.
  1. Pemeriksaan dan penyetelan rem tromol (Drum Brake)
Rem tromol bekerja menghentikan roda dengan gesekan yang terjadi bila lapisan sepatu rem (Brake shoe Lining) ditekan terhadap tromol dari rem oleh karena itu lapisan sepatu rem menjadi aus. Ini akan menambah clearance diantara sepatu rem dan tombol (drum) sehingga tidak menahan laju kendaraan dan sepeda motor tidak dapat berhenti.
Untuk menghindari hal tersebut diatas maka rem sepeda motor harus senantiasa diperiksa dan distel sesuai dengan prosedur buku manual merk sepeda motor tersebut.
Prosedur pemeriksaan rem sepeda motor jenis tromol umumnya setiap sepeda motor memiliki kesamaan. Apabila kita akan memeriksa dan menyetel rem tromol harus diperhatikan pada bagian mana (roda depan atau belakang) rem tersebut akan diperiksa atau distel, karena prosedur pemeriksaan dan penyetela rem bagian depan dan belakang ada sedikit perbedaan. Berikut ini akan dijelaskan prosedur yang harus dilaksanakan dalam pemeriksaan dan penyetelan rem sepeda motor.
  1. Untuk melihat kondisi rem tromol sebelum dilakukan penyetelan terlebih dahulu, setelah rem tersebut banar-benar tidak dapat disetel untuk memperoleh kondisi yang sesuai dengan kebutuhan dan keamanan barulah dilakukan pemeriksaan pada semua komponen rem tersebut untuk melihat kerusakan komponen rem yang lainnya.
  1. Lepaskan mur pengunci (locknut) kemudian putarlah penyetel, bila jarak diantara ujung lengan dan throttle grip telah sesuai dengan spesifikasi, kencangkanlah mur pengunci, periksa sekali lagi jarak antara ujung lengan dengan “throttle grip”

















Gambar 14. Menyetel Rem depan
b. Bila penyetelan tidak mungkin lagi meskipun penyetel telah dilonggarkan sampai limitnya, lakukan langkah berikut :
Lepaskan mur pengunci
Kencangkan penyetelan sampai berhenti
Kencangkan baut pengunci
c. Setelah penyetelan rem bagian atas selesai, selanjutnya periksalah setelan rem bagian bawah, dengan langkah sebagai berikut :
Putar rem penyetel pada ujung kabel rem bagian bawah sesuai dengan spesifiksasinya.
Pastikan ujung kabel yang ditetapkan pada sisi grip tangan telah ditetapkan pada lengan rem
Putar mur penyetel sesuai alur dan harus diputar sedemikian rupa agar sesuai dengan pena



  1. Pemeriksaan
Setelah dilakukan penyetelan tetapi rem tidak dapat bekerja dengan baik maka lakukan langkah – langkah pemeriksaan sebagai berikut :
  1. Pemeriksaan apakah tanda pada plat indicator lapisan sepatu rem telah berada diluar limit/ batas keausan. Bila sudah diluar batas keausan mak sepatu rem harus diganti.














Gb. 15 Limit keausan kanvas rem/ sepatu rem

b. Apabila sepatu rem harus diganti lakukan langkah pemeriksaan setelah roda depan dibuka
c. Setelah roda dibuka dan sepatu rem harus diganti, lakukan langkah pemeriksaan sebagai beikut :
  1. ) Periksa apakah ada guratan pada bagian dalam permukaan dari pada tromol remnya

    1. A
      pabila Guratan – guratannya tidak terlelu serius, licinkan dengan menggunakan kertas amplas nomor 400 – 500










Gambar 16 Rekondisi dengan memakai kertas amplas
  1. Bersihkanlah Tromol dengan cara meniupkan udara kompresor atau lap dengan kain sampai bersih.
  2. Ukur diameter dalam tromol dengan menggunakan jangka sorong (vernier caliper), perhatikan di atas keausan tromol sebagai berikut :

Diameter Bagian Dalam

Standar
Batas Pemakaian
Belakang
130 mm
131 mm
Depan
110 mm
111 mm










Gb. 17 Mengukur diameter dalam rem tromol
  1. Apabila terlihat ada keretakan pada bagian tromol atau luka yang garisnya dalam, gantilah tromol. Untuk peggantian tromol lakukan di bengkel servis
    1. Membongkar dan merakit kembali
Untuk melakukan langkah membongkar/ membuka rem tromol bagian depan, lakukan langkah – langkah sebagai berikut :
      1. Siapkanlah alat yang akan digunakan, minimal 1 set stool bok lengkap.
      2. Bukalah kabel rem pada bagian bawah.
      3. Kendorkan mur dan lepaskan poros roda – rodanya
      4. Lepasakan roda
      5. Lepaskan panel sub assy
      6. Lepaskan pena pengambung
      7. Lepaskan tuas rem
      8. Lepaskan pegas sepatu rem
      9. Lepaskan cam rem
      10. Lepaskan sepatu rem

Setelah dibuka dan dibersihkan masing – masing komponen, apabila ada komponen yang rusak segera ganti, dan rakitlah kembali dengan susunan terbalik dari langkah membukanya.




















Gambar 18. Roda depan danRakitan Roda Depan

a. Rem Tromol Belakang
  1. Penyetelan
Untuk melakukan penyetelan pada tromol roda belakang lakukanlah langkah – langkahsebagai berikut :
    1. Injaklah pedal rem dan periksalah apakah gerak bebasnya (free play ) berada pada daerah yang dispesifikasikannya di dalam buku manual.











Gambar 19. Gerak bebas pedal rem
    1. Bila tidak sesuai buku manual, kanvaskan diganti, jika sesuai dengan spesifikasi dengan cara memutar mur penyetel, mur penyetel mempunyai cekungan, setelah penyetelan cekungan tersebut duduk tepat pada dengan pena












Gambar 20. Penyetelan Rem Belakang

c) Apabila setelah penyetelan,indicator keausan kanvas rem telah melewati batas/ limit gantilah sepatu rem












Gambar 21. Limit keausan sepatu rem


  1. Pemeriksaan.
Langkah pemeriksaan pada rem tromol belakang pada prinsipnya sama dengan pemeriksaan rem tromol bagian depan. Untuk memeriksanya lihat kembali langkah – langkah pemeriksaan rem tromol bagian depan
  1. Membongkar dan merakit kembali
Untuk mengganti sepatu rem harus dilakukan dengan membuka/ membongkar roda bagian belakang, lakukanlahlah dengan langkah – langkah sebagai berikut :
  1. Siapkan alat – alat yang dipelukan, minimal 1 set tool box lengkap.
  2. Lepaskan batang torsi
  3. Lepaskan rantai dari “sprocket “
  4. Lepaskan roda belakang
  5. Lepaskan sepatu rem (kanvas rem) dari panel rem (braking plate) dan ganti yang baru
  6. Periksa tromol apakah ada goresan, apabila ada haluskan dengan amplas 400 – 500, periksa tromol dari keausan keretakan dan luka – luka
Setelah dibersihkan masing – masing komponen, apabila ada komponen yang rusak segera diganti, dan rakitlah kembali dengan susunan terbalik dari langkah membukanya.











Gambar 22. Susunan Rem Belakang



















Gambar 23. Roda Belakang


  1. Pemeriksaan dan penyetelan rem cakram ( disc brake ) Hidrolik
Pada rem cakram hidrolik mempunyai dua kanvas rem ( brake pad ) untuk menahan putaran cakram ( disc ), sehingga menyebabkan gesekan untuk mengerem.

  1. Membongkar Kaliper
Untukpembongkaran kaliper lakukan langkah – langkah berikut :
  • Keluarkan minyak rem dengan menghubungkan pipa plastik pada nipel (katup) pembuang udara dan nipel dikendorkan kemudian pompakan handle rem sampai tidak ada minya rem yang keluar dari nipel (katup) pembuang udara















Gambar 23. Mengeluarkan minyak rem
  • Longgarkan pin kanvas rem (Pad)
  • Lepaskan selang rem dengan melepas baut slang
  • Lepaskan baut-baut bracket dan kaliper rem
  • Lepaskan kanvas rem













Gambar 24. Pelepasan Kaliper Rem



  • Lepaskan pegas kanvas rem (Pad)










Gambar 25. Melepas Pegas Rem
  • Pegang kaliper dengan piston menghadap ke bawah dan semprotkan sejumlah kecil udara bertekanan ke dalam lubang pemasukan minyak rem untuk mengeluarkan piston.










Gambar 26. Mengeluarkan Piston
AWAS !
. Jangan gunakan udara bertekanan tinggi atau meletakkan nozzle terlalu dekat-dekat pada lubang.
. Letakkan sehelai kain menutupi piston untuk mencegah agar tidak terbang keluar.




  1. Pemeriksaan caliper
Untuk pemeriksaan caliper lakukan langkah berikut :
    • P
      eriksa kaliper piston dan kanvas/pad rem jika rusak aus maka gantilah








Gambar 27. Memeriksa keausan silinder pada Kaliper









Gambar 28. Mengukur/memeriksa Piston kaliper









Gambar 29. Komponen-komponen Kaliper

2). Berilah pelumasan, jika rem akan dipasang
3). Gantilah dust seal dan seal pistorn jika caliper dibongkar
  1. Pemasangan caliper
1). Pasanglah caliper rem, perhatikan urutan pembongkaran
2). Pasanglah brake caliper dan selang
3). Kencangkan baut pengikat brake caliper dan baut pengikat ( gunakan washer tembaga)
4). Keluarkan udara pada system rem. Dengan urutan pengeluaran udara (bleeding) sebagai berikut :
Buka tutup master selinder ( master cylinder cup )
Isilah minyak re m pada reservoir













Gambar 30. Mengeluarkan udara dari sistem (Bleeding)
Hubungkan selang plastik ke baut pengeluaran (bleeder plug ) (2), dan ujung yang lain di tempatkan di wadah.
Tarik lengan/ tuas rem tangan beberapa kali, kemudian tahanlah.
Longgarkan baut pengeluaran ( bleeder plug), dan biarkan lengan / tuas rem tangan tertarik penuh.
Kencangkan baut pengeluaran / bleeder plug dan kemudian lepaskan lengan tangan / tuas rem tangan.
Ulangi urutan yang sama sampai semua gelembung – gelembung udara hilang.

3 komentar:

  1. gambarx kemana y gan

    BalasHapus
  2. kalo ada soft copyx tolong krim ke cini y ferri_gto@yahoo.co.id... makasih gan

    BalasHapus
  3. Bagus....
    ada yang belum masuk gambarnya, alangkah bagusnya jika gambarnya bisa dilehat.

    BalasHapus